Rabu, 09 September 2015

Prakerin SMK di Bogor

LAPORAN KEGIATAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI MISI TEKNIK TAIWAN BOGOR




DISUSUN OLEH :
NAMA : SATRIO UTOMO
                                                                NO ABSEN / NIS  : 23  / 8675
                                                                KELAS   : XI ATPH 2

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KEDAWUNG SRAGEN
TAHUN AJARAN 2010/2011
PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Industri atau Prakerin ini disusun sebagai salah satu syarat mengikuti semester II
Laporan ini telah disahkan pada :
Hari/tanggal   :
Tempat           : SMK N 1 KEDAWUNG





KEDAWUNG, 9 MEI 2011
Pembimbing I                                                                                        Pembimbing II

(Sutrisno,Sp)                                                                                                     (Indah)
MOTTO
1.Selalu berdoa dan bertawakal pada ALLAH SWT
2.Semangat untuk menjalani kehidupan
3.Banyak berlatih
4.Berusaha untuk menuju kesuksesan
5.Meningkatkan rasa ingin tahu
6.Surga adalah impianku
7.Neraka adalah musuhku






PERSEMBAHAN
Laporan praktek Kerja Industri atau Prakerin ini penulis persembahkan pada :
Kedua orang tua yang selalu mendoakan saya
Drs Lubis Isa selaku kepala SMK N 1 KEDAWUNG
Bapak kepala kejuruan yang saya hormati
Para bapak dan ibu guru yang membimbing saya
Kerabat dekat saya yang member motivasi kepada sya sehingga dapat terselesainya laporan ini
Kakak-kakak regular yang selalu memberi semangat
Teman-teman yang saya banggakan dan selalu mendukung saya
Semua pihak yang telah membantu, sehingga terselesainya laporan ini.






KATA PENGANTAR
         Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan prakerin ini, laporan penulis susun sebagai bukti bahwa telah selesainya prakerin penulis di Misi Teknik Taiwan Bogor Jawa Barat.
          Dengan terselesainya laporan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu jalannya pembuatan laporan kegiatan prakerin dari awal sampai akhir, dalam laporan ini penulis menjelaskan tentang cara membudidayakan jambu Kristal, Tomat Cerry dan Sawi Organik.
         Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun motivasi agar dapat terselesaikan dengan baik,
         Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua.





Sragen, 2 Mei 2011
DAFTAR ISI
Halaman judul……………………………………………………………………1
Halaman pengesahan…………………………………………………………2
Halaman motto………………………………………………………………….3
Halaman persembahan………………………………………………………4
Kata pengantar…………………………………………………………………..5
Daftar isi…………………………………………………………………………….6
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………8
BAB II
1)TEKNIK BUDIDAYA JAMBU KRISTAL…………..………………….….9
Pendahuluan………………………………………………………….…9
Iklim dan Tanah………………………………………………………..9
Pembibitan…………………………………………………………….…9
Budidaya…………………………………………………………………..11
Panen…………………………………………………………………….…14
Pasca panen………………………………………………………………14
          2)TEKNIK BUDIDAYA TOMAT CERRY……………………………………..15
Pendahuluan……………………………………………………………..15
Iklim dan Tanah………………………………………………………….15
Pemilihan Varietas……………………………………………………..15
Budidaya…………………………………………………………………….15
Panen…………………………………………………………………………17
       
3)TEKNIK BUDIDAYA SAWI ORGANIK……………………………………………18
Pendahuluan………………….……………………………………………….....18
Jenis Sawi…………………………………………………………………………….18
Syarat Tumbuh……………………………………………………………..……..20
Budidaya……………………………………………………………………………...20
Panen dan pasca panen………………………………………………………..22
                                                                                                          
9.BAB III PUPUK ORGANIK DAN PESTISIDA ORGANIK…………………….23
Pupuk organik Misi Teknik Taiwan……………………………23
Pupuk organik Intan Walagri…………………………………….24
Pupuk organik urin kelinci……………………………………..…25
Pestisida organik……………………………………………………...27
10.BAB IV PACKING DAN PENGEMASAN ICDF………………………………..28
11.BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………...30
12.BAB VI PENUTUP……………………………………………………………………….31



BAB I
PENDAHULUAN

           Praktek kerja industri (Prakerin) adalah suatu program tahunan dari sekolah. Dilaksanakan pada semester IV saat kelas XI. Tujuan pelatihan ini diharapkan siswa dapat menggali ilmu dari perusahaan, kemudian mengembangkan ilmu tersebut di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Manfaat dari Prakerin salah satunya masing-masing siswa akan mendapat sertifikat dari perusahaan. Sertifikat tersebut dapat digunakan untuk mencari pekerjaan setelah lulus dari sekolah.
                 Negara Indonesia adalah Negara agraris. Terkenal akan kekayaan alam dan tanah subur, merupakan faktor utama dalam bidang pertanian. Kebutuhan SDA saja tidaklah cukup, harus memiliki SDM yang berimbang agar dapat memanfaatkan potensi alam yang ada di Indonesia. Merupakan salah satu tujuan prakerin ini juga, pelatihan sejak dini sangat baik untuk mengolah pola pikir para siswa agar dapat mengubah masa depan menjadi lebih baik.
                 Kerja sama mulai dibentuk Indonesia dengan Negara lain. Meningkatkan pola piker dan cara kerja SDM salah satu tujuan kerja sama tersebut. Negara Taiwan adalah salah satu Negara yang membentuk kerja sama dengan Indonesia. Pemanfaatan teknologi dan kerja efisien dilakukan ahli dari Taiwan. Tentu mereka di Indonesia memiliki tujuan, diantaranya budidaya tanaman sayuran dan buah-buahan, pertanian organik. Jenis sayuran non-organik seperti kucai, asparagus, paria, oyong, tomat cherry. Sayuran organic seperti sawi sendok, sawi emas, caisim, selada, kalian, dan kangkung. Buah-buahan seperti buah naga, jambu Kristal, papaya, jujube, srikaya. Semua jenis tanaman tersebut berbeda cara budidaya seperti perawatan, penanaman, pengendalian hama penyakit, panen, dan penanganan pasca panen.

 

BAB II
1)TEKNIK BUDIDAYA
JAMBU BIJI VARIETAS KRISTAL
Psidium guajava L.
1.Pendahuluan
           Jambu biji varietas Kristal merupakan mutasi dari residu Muangthai pak, diketemukan pada tahun 1991 di district Kao Shiung. Diperkenalkan di Indonesia oleh Misi Teknik Taiwan pada tahun 2001, di lokasi proyek Mojokerto dilakukan percontohan budidaya jambu ini. Jambu biji varietas Kristal mempunyai biji yang sangat sedikit (seed less), presentase berbuah lebih tinggi dibandingkan buah tanpa biji lainnya.
           Bentuk buahnya bulat agak gepeng, pada permukaan buah ada tonjolan yang tidak merata, daging buah renyah. Dimusim panas mutu buah lebih bagus, tetapi mudah terserang penyakit sehingga perawatan lebih mahal, hasil produksinya juga tidak sebaik varietas berbiji.

2.Iklim dan Tanah
            Jambu biji bisa berbuah sepanjang tahun, tumbuh di ketinggian di atas 1000 meter dari permukaan air laut (mdpl). Pada suhu dibawah 15˚ C pertumbuhannya jadi lambat, daun bisa terluka menjadi merah gelap.
            Curah hujan yang paling cocok adalah 1000-3000 mm/th, pada daerah dengan curah hujan kurang atau tidak merata memerlukan pengairan. Ph yang paling cocok berkisar 5,5-6,5, jika dibawah 4,0 pertumbuhannya tidak bagus. Tanah yang paling ideal adalah tanah yang lapisan atasnya tebal dan dalam, pembuangan air (run off) lancer dan kaya bahan organik.

3.Pembibitan
            Perbanyakan dapat dilakukan dengan biji, stek, okulasi, maupun persilangan. Langsung tanam biji umum digunakan. Perbanyakan vegetasi yang paling umum adalah dengan stek, metode okulasi pucuk, metode temple (persusuan) dan lain-lain. Persusuan tanah selain lebih cepat juga prosentase keberhasilannya lebih tinggi, serta biaya lebih murah.


Metode Langsung Tanam dengan Biji
     Pilih buah yang masak, ambil bijinya dan cuci bersih, treatment dengan fungisida, lalu taburkan biji ke seeding bed dengan media tanah : kompos organic (1:1), tutup dengan tanah halus kurang lebih 1 cm, kira-kira 2-3 minggu akan bersemi sampai tinggi 5 cm, pindahkan ke polybag sementara, jika sudah tumbuh kira-kira 30 cm, tanam di lahan.
Metode Tempel
      Umumnya digunakan metode temple dengan tanah, pertama-tama pangkas cabang utama, buang semua daun tua, tekan batang pohon mendekati tanah sehingga bisa tumbuh cabang baru, setelah cabang baru tumbuh kira-kira 30 cm, ambil batang bawah (bibit jambu berdiameter 1 cm yang ditanam di polybag) buang bagian atas, panjang kira-kira 20-30 cm, lalu tempelkan  dengan cabang baru, dan ikat dengan tali, setelah 40-60 hari akan menyatu dengan sempurna, potong menjadi bibit pohon yang mandiri.
Metode Okulasi dengan Jambu Lokal
-Batang Bawah
  Jambu biji lokal yang dipakai adalah jambu merah lokal karena perakaran kuat
  Umur bibit yang siap di sambung:
Persemaian di trai selama 2 bulan
Pembibitan di polybag (ukuran 25x30) selama 6 bulan
Batang yang dipilih tegak lurus ke atas , kuat, dan ukuran besar
        -Batang Atas
           Ciri-ciri:
Ambil batang dari pohon yang berbuah
Batang masih hijau segar (tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda)
        -Cara
Potong daun batang atas dan Ambil 2 ruas atau 4 mata tunas
Lilitkan plastik parafilm pada batang atas tanpa menutupi mata tunas. Tujuan untuk menjaga batang tetap basah dan kambium tidak kering.
Potong ujung dari batang bawah sampai batang yang tidak terlalu muda
Kemudian potong secara “Λ” di bagian ujung potongan no 3, lalu belah di tegah potongan tersebut
Potong juga secara  “V” bagian bawah pada batang atas
Masukkan batang atas ke batang bawah
Lilitkan plastik parafilm sampai benar-benar kuat
Tutup dengan plastik penutup (agar sambungan tetap lembab)

       -Keuntungan Okulasi Jambu
          1) Dapat memperbanyak bibit jambu lebih cepat dalam jumlah banyak
          2) Cepat berbuah
     -Ciri-ciri sambungan berhasil
      1) Sambungan menyatu dalam 2 minggu
      2) Tunas tumbuh dalam 2 minggu

                                                           
1.Bibit jambu merah          2. Tanaman yang               3.Sambungan telah     4.Kegiatan Okulasi
sebagai batang bawah            telah di sambung           menyatu sempurna        jambu

4.Budidaya
    (1) Pemilihan dan Pengolahan Lahan
                Jambu biji mudah beradaptasi, namun untuk pertimbangan ekonomis, pilih lokasi dengan sinar matahari dan pengairan yang cukup, penghatusan (run off) lancar, tanah rata serta kaya bahan organik. Untuk menghindari pembuangan air tidak baik ,bisa dibuat got disamping tanaman atau membuat bedengan untuk meninggikan tanah supaya tanaman tidak tergenang air.
                Untuk memperbaiki pembuangan air dan sirkulasi udara pada tanah, dapat digunakan traktor untuk menghancurkan lempengan tanah yang keras dan membalik tanah. Selain itu dapat digunakan ampas tebu untuk menambah unsur organik tanah. Untuk menetralkan pH  tanah dapat digunakan kapur pertanian. Pada tanah ber pH 4,0 dibutuhkan kapur 2500kg/ha, tanah ber pH 5,0 dibutuhkan 1500kg/ha, tanah ber pH 5,5 dibutuhkan 1000kg/ha, tanah terus dinetralkan selama 2 tahun. Jika tanah berpasir, kapur agak dikurangi, jika tanah liat kapur ditambah.
   

(2)Penanaman
                 Jarak tanam antar baris sebaiknya agak lebar, kira-kira 3,5m-4m, jarak tanam antar pohon 2,7m-3,6m.
                 Pilih bibit dari varietas murni, akar tumbuh sempurna, tidak berpenyakit. Di daerah yang sering tergenang air, jangan ditanam di musim hujan. Dasar lubang tanam diberi pupuk organik dan dicampur dengan pupuk kimia.
                  Setelah bibit ditanam permanen, diikat dengan penyangga untuk menghindari angin kencang yang bisa membuat penyambungan dan akar terluka. Pada pohon yang masih terlalu muda jika berbunga harus segera dihilangkan. Karena jika sampai berbuah akan mempengaruhi pertumbuhan pohon. Buang tunas air yang tumbuh pada batang bawah.

      (3)Pemeliharaan dengan Tanaman Penutup Tanah (cover crop)
                   Sebagai tanaman penutup tanah pilih tanaman yang pendek, tumbuh lambat atau tanaman menjalar yang tahan injak. Jambu biji berakar dangkal, pada tahun pertama tidak boleh dimulsa total. Untuk meminimalkan gangguan pada pertumbuhan, di sekitar pohon harus dibersihkan.
       (4)Pemangkasan
              Pemangkasan dimaksudkan supaya batang dan daun tumbuh merata, tidak saling bertumpukan, supaya semua daun bisa berasimilasi, usahakan tinggi pohon maksimal 2m supaya mempermudah membungkus buah.
              Jambu biji varietas Kristal dapat berbuah dalam 1 tahun tetapi untuk menjaga pertumbuhan, pada tahun pertama pohon tidak boleh berbuah.
              Pilih 3-4 cabang yang baik untuk dijadikan batang utama. Di kemudian hari jaka perlu gunakan bambu dan tali untuk menarik cabang ke arah bagian yang  lain sehingga tumbuh merata. Pada batang yang akan dijadikan batang utama, sebelum terbentuk dengan baik, dijaga agar jangan sampai berbuah supaya bentuknya tidak bengkok. Cabang dari batang utama tersebut tingginya 40-50 cm, semua cabang harus terpisah.
              Pada lokasi yang mudah tergenang air, percabangan ditinggikan, jika batang terlalu rendah dan buah tersentuh tanah, mudah terserang penyakit. Jika batang utama terbentuk, pangkaslah supaya bisa tumbuh cabang sekunder (sub cabang), pangkas cabang yang terlalu panjang, terlalu padat, terlalu kering, berpenyakit, dekat tanah, supaya dasar dari pohon terbentuk bagus, sehingga mudah dalam perawatan.


         (5)Pemupukan
                 Pada 1,5 bulan sebelum pemangkaasan, utamakan pemupukan Fosfat, Kalsium, Magnesium dengan sedikit Nitrogen dan Kalium. Waktu berbunga dan permulaan buah, permukaan daun diberi boron, setelah buah agak besar beri pupuk susulan Nitrogen dan Kalium. Tetapi Nitrogen jangan terlalu banyak supaya buah tidak terlalu asam, membusuk, dan berubah warna. Karena Jambu biji berakar dangkal maka kekurangan air bisa menyebabkan pertumbuhan lambat, buah kecil, mutu jelek. Pada musim kemarau harus diperhatikan metode pemupukan sering tapi sedikit, dapat digunakan cara pengairan sekaligus pemupukan.
Lahan jambu Kristal di Misi Teknik Taiwan :
                                 
          (6)Buah dan Pembungkusan
                  Buah yang tumbuh di pohon, akan terantung pada kondisi pohon tersebut. Buah yang terlalu banyak, akan tumbua kecil, kulit mengkilap, dan mutu jelek. Prinsipnya setiap cabang hanya ada 11-2 buah saja, pada cabang yang kurus atau pendek tidak boleh ada buahnya. Buang buah yang kecil, menghadap ke atas, berbentuk tidak bagus, terluka atau terkena penyakit, dan cabang yang terlalu banyak buahnya. Pembungkusan dilakukan pada buah kecil yang sudah tidak mudah rontok (kira-kira diameter 2,5cm-3cm), jika buah terlalu kecil maka sesudah dibungkus akan mudah rontok, jika buah terlalu besar akan mudah terserang hama ulat, kecuali dibungkus dengan kantong kertas khusus (spon net) pembungkus buah, lapisi pula dengan plastik yang ujungnya diberi lubang untuk pengatusan.
                 Ada 2 cara pembungkusan
Ikat kantong plastik dimana buah berada, cara ini lebih cepat dan lebih mudah, buah tidak mudah jatuh karena angin kencang
Ikat kantong plastic do tangkai daun, cara ani kerjanya agak lambat, tetapi lebih mudah untuk pemetikan buah, mulut kantong plastik harus diikat rapat supaya ulat tidak bisa masuk.
                                                          
           Jika sulit mendapatkan kantong plastik khusus, bisa menggunakan kertas, tetapi ada kelemahannya yaitu susah menentukan kemasakan buah dan ulat juga lebih mudah masuk.

5.Panen
          Panen sebaiknya dilakukan di pagi hari, hindari panen di sore hari. Pada pagi hari dapat melihat dengan jelas warna buah. Kalau matahari terlalu panas, bisa mempengaruhi penilaian warna buah. Buah yang dipetik jangan sampai terbentur, terluka, tertindih, atau langsung kena sinar matahari.

6.Pasca Panen
         Jambu yang telah dipanen disortir menurut kelas nya masing-masing, untuk grade A dicuci kemudian di kemas dengan handpacker diberi label dan siap di masukkan ke kardus untuk kiriman ke supermarket. Untuk grade B dan C dibeli langsung konsumen ke perusahaan.

                                                       
Grade  A                                               Grade B                                                        Grade C
-Bentuk & warna bagus              -Bentuk & warna kurang bagus    - Bentuk & warna tidak bagus
-Kulit tidak lecet                           -Kulit Sedikit lecet                           -Kulit banyak lecet
-Kualitas Supermarket                -Langsung konsumen                      -Langsung konsumen
Rp 25.000,00 / Kg                        Rp 10.000,00 / Kg                              Rp 2.500,00 / Kg

                              











2)TEKNIK BUDIDAYA TOMAT CHERRY


I.PENDAHULUAN
                     Tomat kecil atau disebut juga tomat cherry, rasannya lezat, penggunaannya mudah, bernilai ekonomis tinggi, biasa dibutuhkan di restoran-restoran dan bisa juga dimakan langsung di rumah tangga pada umumnya. Berdasarkan pertumbuhan batangnya dapat dibagi menjadi semi determined (terbatas) contoh : ASVEG#6 & indetermined (tidak terbatas) contoh : varietas Santa Known You Seed.
II.IKLIM DAN TANAH
                    Tomat optimal tumbuh di daerah bercuaca yang tidak terlalu dingan dan tidak terlalu panas, perbedaan suhu siang dan malam besar, jarang hujan, suhu rendah dan sinar matahari yang cukup, kaya akan unsure organik, drainase yang baik, bebas nematode serta tanah berpasir.
III.PEMILIHAN VARIETAS
                  Daerah yang sejuk dan dingin dapat memilh varietas biasa seperti Santa, daerah dengan suhu tinggi sebaiknya memilih varietas yang tahan panas seperti ASVEG#6.
IV.BUDIDAYA
1.Pembibitan
               Pembbiitan secara tradisional dengan menggunakan bedeng persemaian, cara lain menggunakan plug. Pembibitan membtuhkan bibit yang sehat dan kuat, menghindari tidak etiolasi.
                Selain itu tomat cerry juga dapat di okulasi dengan terong, terong lokal umur 2-3 minggu sebagai batang bawah karena perakaran lebih kuat dan umur lebih lama. Tomat cerry umur 2-3 minggu sebagai batang atas, kedua batang dipotong miring dan disambungkan dengan menggunakan pentil sepeda. penyiraman 1 hari 3kali, kambium akan menyatu dalam kurun waktu 2 minggu. Tanaman akan lebih kuat dan tahan serangan hama dan penyakit dengan okulasi ini. Catatan sewaktu bibit okluasi telah ditanam jangan sampai akar lateral dari batang atas / tomat cerry menyentuh tanah dan tunas terong yang akan berkembang dibuang.

2.Pengolahan tanah dan pembedengan
Pembuatan bedengan disesuaikan dengan musim , varietas dan jarak tanam yang dibutuhkan .
Pembuatan bedengan pada umumnya lebar 1.5 m,tinggi 20 -30 cm,penanaman garis banda .
3.Penutupan permukaan bedengan dengan plastik PE
Hal ini dilakukan untuk menekan pertumbuhan gulma , menjaga kelembaban tanah . Pada areal penanaman di daerah tropis yang terlalu panas dapat menggunakan jerami di atas plastik untuk menutup bedengan.
4.Pindah tanam (transplanting)
Dilakukan pada saat bibit berdaun 4-5 helai atau kira-kira 17-20 hari sejak dibibitkan . Penyemaian jarak tanam 0.75m x 0.4 - 0.5m,tiap 10m² ditanam 2600-3300 batang.
5.Pemupukan
Sebelum pindah tanam tetap dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk dasar yang dicampurkan saat pengolahan tanah.

Pada perataan tanah, kompos dicampur dengan tanah, kompos diberikan pada saat olah tanah.
Pemupukan susulan I dilakukan 14 hari setelah transplanting
Pemupukan susulan II dilakukan 14 hari setelah pemupukan susulan I
Pemupukan susulan III dilakukan 14 hari setelah pemupukan susulan II
Pemeliharaan tanaman tomat cherry mudah, masa panen panjang, untuk menjaga Kesuburan tanah dan mempertahankan pertumbuhan batang yang kuat, pada awal panen dilakukan pemupukan susulan satu kali, selanjutnya setelah panen setiap 3-4 minggu sekali digunakan pemupukan susulan 1 kali dengan menggunakan pupuk NPK (250 – 300 kg per ha) dan urea ( 60 – 80  kg per ha ) secara bergantian.
  


6.  Irigasi
Aplikasi irigasi ditentukan oleh kondisi kering dan basahnya tanah, yaitu dengan menjaga kelembaban tanah, tidak terlalu kering ataupun terlalu basah.




7.  Pemberian Ajir
Pemasangan ajir digunakan untuk membantu memperkokoh atau menopang batang tumbuhan tanaman guna menunjang pertumbuhan dan sirkulasi udara. Bisa dibuat silang atau lurus (tegak).

8.  Pemangkasan
Pemangkasan batang utama  menyisakan tunas pucuk, memangkas semua tunas aksil. Pada pemangkasan 2 batang, tunas pucuk dipangkas, hanya menyisakan tunas lateral di bawah bunga majemuk, tunas lateral lainya juga dipangkas.
Varietas ASVEG#6 berbentuk semi determined , bisa dilakukan pemangkasan 4 batang, yaitu dengan terlebih dahulu disisakan 4 batang yang sehat, memangkas semua cabang, selanjutya tunas lateral tidak dipangkas.

9.Pengendalian hama
Serangga yang menyerang tomat terutama adalah Aphid, Beet army worm, Tomato fruit worm. Dapat digunakan larutan pemberantas hama seperti Lannate yang diencerkan 2000 kali, Decis yang diencerkan 1500 kali. Untuk Mite bisa menggunakan Abamectin yang diencerkan 1500 kali, sedangkan untuk Silverleaf whitefly bisa digunakan Confidor yang diencerkan 1500 kali. Untuk Nematode sebaiknya menggunakan metode rotasi menggunakan larutan Nemamort.

Pengendalian penyakit :
Pseudomonas Solanacearum Smith : Dapat dilakukan tumpang sari dengan padi atau tanaman kacang – kacangan. Drainase harus diperhatikan, menghindari kerusakan akar, menggunakan abu batu untuk meningkatkan pH tanah, pilih varietas yang tanah serangan atau menggunakan metode grafting.

Late Blight atau bercak daun : Pilih varietas yang tahan serangga, perhatikan drainase, perhatikan sirkulasi udara, jarak tanam tidak boleh terlalu padat, semprotkan Benlate yang diencerkan 2000 kali, Danocil yang diencerkan 600 kali, dsb.

Early Blight : Gunakan Kocide yang diencerkan 1500 kali.

Virus diseases : Untuk menghindari serangan ini tanaman harus kuat, mencegah penyakit Aphid, Silverleaf whitefly, lahan harus bebas gulma dan tanaman yang terinfeksi harus segera dihilangkan.

Leaf Mold : Gunakan Dithane yang diencerkan 400 kali.
Phytophthora Blight : Gunakan Terazole yang diencerkan 1500 kali untuk menyiram bibit.
            
        V.PANEN
  20 – 30 hari setelah transplanting biasanya tanaman akan berbunga, 30 – 40 hari setelah                                                   berbunga buah akan matang, berwarna merah, dipetik beserta dengan tampuk buah.




















3)TEKNIK BUDIDAYA  SAWI
SECARA ORGANIK
LATAR BELAKANG
A. PENDAHULUAN
          Jagad Indonesia ini memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran.
Di antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah caisim. Karena caisim ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya. Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik..
Ditinjau dari aspek klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek sosialnya sangat mendukung, sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia.
Sebutan sawi orang asing adalah mustard. Perdagangan internasional dengan sebutan green mustard, chinese mustard, indian mustard ataupun sarepta mustard. Orang Jawa, Madura menyebutnya dengan sawi, sedang orang Sunda menyebut sasawi.
         Budidaya sawi organik mulai dikembangkan di petani Indonesia, karena zaman sekarang ini banyak yang ketakutan akan mengkonsumsi sayuran yang ada bahan kimia dari pupuk dan pestisida.
B. MANFAAT.
        Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan.
Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C.
JENIS SAWI
A. KLASIFIKASI BOTANI.
Divisi : Spermatophyta.
Subdivisi : Angiospermae.
Kelas : Dicotyledonae.
Ordo : Rhoeadales (Brassicales).
Famili : Cruciferae (Brassicaceae).
Genus : Brassica.
Spesies : Brassica Juncea.



B. JENIS-JENIS SAWI.
        Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma. Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula jenis sawi keriting dan sawi sawi monumen.
Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi cina., merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasae dewasa ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang renyah, segar, dengan sedikit sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau dioseng, juga untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran cina.
SYARAT TUMBUH
        Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini.
Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi.
Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl.
Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bils di tanam pada akhir musim penghujan.
Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.
BUDIDAYA
A. BENIH
       Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram.
        Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil.
          Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman sawi yang akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga memperhatikan proses yang akan dilakukan mesilnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.

B. PENGOLAHAN TANAH
        Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan. Pemberian pupuk kandang yang baik yaitu 10 ton/ha.Pupuk kandang tersebut diolah dan dicampurkan bersama dengan tanah menggunakan traktor rotary.
C. PEMBIBITAN
       Pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk penanaman. Karena lebih efisien dan benih akan lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungannya.
Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditempatkan dalam lubang trai 1 per 1, lalu ditutupi tanah setebal 1 – 2 cm, lalu disiram dengan sprayer, kemudian diamati 3 – 5 hari benih akan tumbuh setelah berumur 2 minggu sejak disemaikan tanaman dipindahkan ke bedengan.
D. PENANAMAN
       Penanaman di Green House bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah. Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk kandang 10 ton/ha. Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm.
Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm.Umur bibit sekitar 2 minggu dari persemaian yang siap ditanam di lahan.
E. PEMELIHARAAN
        Pemeliharaan adalah hal yang penting. Sehingga akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan didapat. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panaspenyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari.
Tahap selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat.
Selanjutnya tahap yang dilakukan adalah penyulaman, penyulaman ialah tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru.
Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.
Pemupukan dilakukan seminggu 1 kali dengan pupuk organik fermentasi pelet ikan. Dosis 1liter pupuk / 10 liter air.Penyemprotan dengan menggunakan air sulingan hasil uap sekam digunakan jika terlihat tanaman terserang oleh hama insek seperti ulat,belalang dan sejenis serangga lain, dosis 1 liter / 10 liter air.



HAMA DAN PENYAKIT
A. HAMA.
1. Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).
2. Ulat tritip (Plutella maculipennis).
3. Siput (Agriolimas sp.).
4. Ulat Thepa javanica.
5. Cacing bulu (cut worm).
B. PENYAKIT.
1. Penyakit akar pekuk.
2. Bercak daun alternaria.
3. Busuk basah (soft root).
4. Penyakit embun tepung (downy mildew).
5. Penyakit rebah semai (dumping off).
6. Busuk daun.
7. busuk Rhizoctonia (bottom root).
8. Bercak daun.
9. Virus mosaik.

PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN.
          Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya. Umur panen sawi 30 hari.
Pasca panen sawi :
1. Pencucian dan pembuangan kotoran.
2. Sortasi.
3. Pengemasan.
4. Penyimpanan.
5. Pengolahan.
                                                 
Gambar 1 di Misi Teknik Taiwan budidaya sayuran organik di green house
Gambar 2 di Intan Walagri budidaya sayuran organik di lahan terbuka yang diberi net / screen di sekeliling lahan


BAB III
PUPUK ORGANIK DAN PESTISIDA ORGANIK

PUPUK ORGANIK
1.PUPUK ORGANIK CAIR
    Di perusahaan Misi Teknik Taiwan membuat pupuk organik cair dengan bahan dan cara sebagai berikut :

Bahan :
-25 Kg pakan ikan (pelet)
-5 liter tetes tebu
-250 gram bakteri (tidak dijelaskan bakteri jenis nya apa)
-100 liter air
Cara :
-bahan tersebut dimasukkan dan dicampurkan ke dalam drum 100 liter
-fermentasi selama 1 bulan
Dosis pemakaian 1 liter pupuk / 10 liter air
                                                                Misi Teknik Taiwan

                
   Pupuk organik                Green House                Traktor Rotary       Sistem Organik Sederhana               Pengairan

2.Pupuk Organik
Saat kunjungan ke Intan Walagri, petani sayuran organik di bogor. Pembuatan pupuk organik adalah sebagai berikut.

Bahan :
1.Dedak halus 2kg
2.Nanas matang 2 buah
3.Terasi 1,5 kg
4.Gula pasir/gula jawa 2kg
5.Air 10 liter
6.Rumen hewan 3-5kg (sebaiknya yang masih baru)
7.Susu murni 2 liter
8.Tetes Tebu (1 liter tambah 10 liter air)
Cara :
-Bahan no 1,2,3,4,5 dicampurkan dan dimasak sampai mendidih, biarkan sampai dingin dahulu (1 hari)
-Setelah dingin masukkan bahan tadi ke drum dan masukkan juga bahan 6 dan 7
-Fermentasi setelah 1 minggu ditambahkan bahan 8 setiap 2 hari sekali sampai volume di drum 200 liter

Penguji pupuk telah berhasil dibuat, cara :
1.Dengan mencium bau dari pupuk, jika bau nya wangi seperti bau tape maka bakteri siap digunakan.
2.Dengan uji dari lampu, jika lampu yang aliran listriknya diputus pada 2 paku (fungsi paku sebagai saklar), kemudian paku tersebut dicelupkan pada pupuk biodewa lampu menyala maka pupuk telah siap digunakan.



Cara Aplikasi pupuk :
-Dosis pemakaian 250 gram pupuk / 10-15 liter air
-Waktu memupuk di pagi dan sore hari (tidak dibolehkan memupuk saat terik matahari, karena bakteri bisa mati dan sangat rentan terhadap perubahan suhu sehingga pemupukan menjadi tidak efektif

Fungsi dari bahan pembuatan pupuk :
1.Dedak halus : untuk memperbanyak timbulnya bakteri dalam proses pembuatan bakteri
2.Nanas : bahan probiotik
3.Terasi,gula jawa/gula pasir,susu murni,tetes tebu : media pembelahan/pembiakan bakteri pengurai
4.Rumen hewan : sumber bakteri
                                             
                                               Intan Walagri
                                     
Uji Biodewa                             Pengairan                           Lahan Organik


3.Pupuk Cair Alami dari Urin Kelinci
          Petani bogor yang dikenal nama kelompok nya Intan Walagri, menggunakan pupuk selain dari biodewa adalah dari urin kelinci.Pupuk adalah kebutuhan mendasar bagi kelangsungan kegiatan agribisnis. Pupuk bisa jadi mahal bisa pula menjadi barang murah, bahkan mubadzir. Semua tergantung persepsi dan sikap kita terhadapnya.
         Bagi peternak yang tak memiliki kebutuhan akan tanaman bisa jadi sampah yang tiada bernilai. Hal ini tentu berbeda dengan para pengelola agribisnis yang setiap kali musim tanam selalu melihat pupuk sebagai barang berharga, saking berharganya bisa pula menjadi sesuatu yang ekseklusif.
         Ada banyak jenis pupuk, tetapi dari sekian jenis pupuk kandang, pupuk kelinci yang terdiri dari tahi (feses) dan kencing (urine) dipadukan, ia akan menjadi pupuk handal untuk menghasilkan produksi tanaman.
       Satu ekor kelinci yang berusia dua bulan lebih, atau yang beratnya sudah mencapai 1 Kg akan menghasilkan 28,0 g kotoran lunak per hari dan mengandung 3 g protein serta 0,35 g nitrogen dari bakteri atau setara 1,3 g protein. (Spreaadburi dan Yono C. Rahardjo: 1978)
        Di dalam kandungan pupuk tersebut, Majalah Domestik Rabbit di Amerika Serikat tahun 1990 silam menyebutkan terdapat kandungan 2,20% Nitrogen, 87% Fosfor , 2,30% Potassium, 36 Sulfur%, 1,26% Kalsium, 40% Magnesium.
        Hasil riset tiga peneliti dari Balai Penelitian Ternak (Balitnak Bogor), Sajimin, Yono C. Rahardjo dan Nurhayati D. Purwantari (2005) menyimpulkan, pupuk kandang dari kotoran kelinci berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan maupun produksi rumput P.maximum dan leguminosa S.hamata setelah 6 kali panen (umur 258 hari). Sedangkan dengan penambahan probiotik pada pupuk kelinci interaksinya telah memberikan pengaruh nyata pada tanaman pakan dan meningkatkan produksi hijauan sebesar 34,8-38,0%.
        Menurut penelitian tersebut, “komposisi bahan organik C:N rasio, unsur makro dan mikro lebih tinggi pada pupuk kelinci yang ditambahkan probiotik pada waktu proses dekomposisi. Penggunaan probiotik pada pupuk kelinci untuk tanaman sayuran kentang dan kubis juga berdampak positif di mana dengan perlakukantrichoderma rata-rata produksinya lebih tinggi 16,3% (kentang) dan 5% (kubis) di banding tanaman kontrol.”
        Sedangkan pada tabel berikut ini menyebutkan kandungan unsur-unsur dalam feses dan urin kelinci berbanding ternak lainnya sebagai berikut.

Sumber: Trubus (1996). Klaus (1985 dalam Kartadisastra (2001); Baririh, N.R, Wafiatiningsih, I.Sulistyo, R.A. Saptati BPPT Kaltim 2005)
      Harga pupuk kotoran kelinci mencapai Rp7.500/kg, sedangkan air kencingnya Rp5.000/liter. Seratus ekor kelinci menghasilkan 25 kg kotoran basah per hari.
     Mereka yang memahami manfaat pupuk kelinci wajar jika kemudian memilihnya sebagai pendorong produktivitas. Di Negara-negara yang sudah menerapkan proyek agribisnis atau agroindustri seperti Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Spanyol dan lain-lain pupuk kelinci telah memainkan peranan sebagai bagian terpenting menghasilkan tanaman yang baik, termasuk sebagai cara menghasilkan uang paling hebat dalam pasar pertanian modern.
       Saking potensialnya, pupuk kelinci justru mendapatkan perhatian yang serius sehingga dalam mendesain kandang harus diperhatikan. Tujuan membuat desain kandang selain untuk menghindari kemubadziran feses dan urin juga untuk tujuan memudahkan pembersihan keduanya.
      Pupuk dari urin kelinci ini dapat dicampurkan dengan biodewa, tetapi hati-hati saat mencampurkannya karena akan terjadi reaksi. Dosis perbandingan 1:1 dan dalam 250 cc campuran tersebut ditambahkan 10-15liter air. Campuran ini dapat digunakan untuk pemupukan atau bisa juga untuk penyemprotan sebagai pestisida organik.
4.Pestisida Organik
        Misi Teknik Taiwan menggunakan hasil penyulingan uap dari pembakaran sekam yang menghasilkan air sebagai pestisida jenis insektisida.
5 karung sekam dibakar untuk sekali pembakaran, menghasilkan air sulingan sebanyak 250cc.
Berikut cara membuat pestisida uap sekam :
1.Pasang bahan pembakar (api)
2.Masukkan 1 karung sekam hingga terbakar merata
3.Tambahkan 4 karung sekam (pembakaran selama 4 hari)
4.Setiap 1 karung sekam menghasilkan 50cc air sulingan
5.Dosis pemakaian 1 liter pestisida / 10 liter air

                                                                  
                                                                   Tangki pembakaran sekam




PACKING DAN PENGEMASAN TAIWAN
ICDF (INTERNATIONAL COOPERATION DEVELOPMENT FEDERATION)
ICDF adalah ruang untuk pengemasan produk sayuran dan buah dari perusahaan maupun dari petani luar. Berdiri tahun 2009, Jika untuk petani yang ingin mengirimkan produk nya ke ICDF harus memiliki persyaratan tertentu.
SYARAT MEMASARKAN KE ICDF
Sayuran Organik
Harus ada kerja sama
Sayuran yang dikirim ditentukan (sawi emas, selada keriting, bayam hijau, bayam merah, pak coy, kalian, kangkung)
Lahan harus tertutup net (dibolehkan jika yang ditutupi hanya pinggir saja)
Sayuran harus bagus
Sayuran harus dicuci dengan air sumur (air bersih)
Ukuran sayuran optimal
Sayuran Non-Organik
Persyaratan tidak sedetail sayuran organik hanya dibuthkan kerja sama yang baik  antara petani dan ICDF. Sayuran yang diterima seperti paria putih, labu air, baby buncis, oyong, kacang panjang merah, asparagus, jambu Kristal, papaya, okra dll. Catatan untuk baby buncis yang diambil hanya yang mempunyai ukuran sekitar 20 cm jika lebih panjang dan besar dipilih dan dikirim untuk ke Diamond.
Pemasaran (Supermarket)
Yogja Supermarket(Pondok Bambu, Mangga Dua, Cimanggu, Surya Kencana, Bogor Junction)
Trans Kemang                                             9.Indomaret
Rejeki Ancol                                                 10.Diamond (MAG)
Veronica                                                       11.FM (Kelapa Gading)
Grang Lucky (Sudirman , Radio Dalam)   12.Margaretha
Total Buah                                                     13.Serambi, Botani
Total Water                                                   14.FX Senayan
Farmers Market (Serpong)
Syarat Pembayaran Petani
Hasil dari rafingan (selesai dikemas)
Produk 50 kg dikemas , hilang 5 kg tidak masuk supermarket
Langsung , 1 bulan
              Syarat ICDF memasarkan produk ke supermarket
Menawarkan ke supermarket
Bawa sample produk ICDF
Berikan Harga
Sistim putus (produk baik diterima, produk jelek ditolak)
Sistim PO ( kirim barang sesuai permintaan)
Pembayaran dari Supermarket ke ICDF lewat rekening
          
Gambar berbagai produk ICDF siap dikemas dan dikirim, juga alat handpacker untuk merafing produk sayuran non organik. Alat neraca atau timbangan digital digunakan untuk menghitung sayuran menjadi berat yang ditentukan.





BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan
          Dari hasil Prakerin, penulis dapat menyimpulkan bahwa banyak hal yang dapat kita pelajari dari perusahaan tenpat prakerin maupun dari petani daerah setempat. Di antara nya kita dapat mempelajari teknik budidaya berbagai macam tanaman buah, sayuran organik, cara pembuatan pupuk organik, dan bahkan kita dapat ilmu pengemasan dari packing ICDF yaitu perlakuan yang sangat penting untuk penanganan pasca panen dan memasarkan produk ke pasar maupun supermarket.
B.Saran
           Setelah mengetahui secara singkat cara budidaya berbagai macam tanaman, sebaiknya sebelum membudidayakan sebaiknya mengetahui dan menguasai terlebih dahulu mengenai berbudidaya suatu tanaman, atau berbudidaya suatu komoditas. Saat berbudidaya ketekunan dan ketelitian juga sangat diperlukan dalam berbudidaya.





BAB VI
PENUTUP

       Demikian laporan prakerin, penulis merasa laporan ini masih banyak kesalahan dan kekurangan yang perlu di benahi baik dari segi penulisan maupun penyusunan ini di karenakan kurangnya pengetahuan yang saya dapatkan oleh karena itu penulis memerlukan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini.
     Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan prakerin di Misi  Teknik Taiwan Bogor Jawa Barat serta yang membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini, saya mohon maaf apabila ada kata-kata yang sulit di mengerti atau salah dalam penulisannya dan tidak berkenan di hati pembaca. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin…











Tidak ada komentar:

Posting Komentar