LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PROGRAM DIPLOMA YUNIOR ESTATE FOREMAN
DI SUSUN OLEH : SATRIO UTOMO
KELAS : D-1 ASTRA AGRO LESTARI
MENTOR PEMBIMBING : SARIYANTO
PT . ASTRA AGRO LESTARI Tbk.
BEKERJA SAMA DENGAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2012
PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Lapangan atau Magang ini disusun sebagai salah satu syarat mengikuti program D1 Instiper kerjasama dengan PT Astra Agro Lestari Tbk
Laporan ini telah disahkan pada :
Hari/tanggal :
Tempat : Afdeling OE PT GSPP
Kotawaringin Barat, 15 Januari 2013
Mentor I Mentor II
(Sariyanto (Dwi Harisapto)
MOTTO
1.Selalu berdoa dan bertawakal pada ALLAH SWT
2.Semangat untuk menjalani kehidupan
3.Banyak berlatih
4.Berusaha untuk menuju kesuksesan
5.Meningkatkan rasa ingin tahu
6.Surga adalah impianku
7.Neraka adalah musuhku
PERSEMBAHAN
Laporan praktek Kerja Lapangan atau Magang ini penulis persembahkan pada :
Kedua orang tua yang selalu mendoakan saya
Mi’in selaku kepala kebun rayon 2 PT GSPP
Bapak Asisten yang saya hormati
Mandor Supervisi yang membimbing saya
Warga / karyawan afdeling OE yang memberi motivasi kepada saya sehingga dapat terselesainya laporan ini
Teman-teman yang saya banggakan dan selalu mendukung saya
Semua pihak yang telah membantu, sehingga terselesainya laporan ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan praktek kerja lapangan ini, laporan penulis susun sebagai bukti bahwa telah selesainya praktek kerja lapangan penulis di Afdeling OE PT GSPP AAL.
Dengan terselesainya laporan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu jalannya pembuatan laporan kegiatan praktek kerja lapangan dari awal sampai akhir, dalam laporan ini penulis menjelaskan tentang berbagai jenis pekerjaan di kebun sawit, dan berlatih menjadi seorang pemimpin/supervisi.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun motivasi agar dapat terselesaikan dengan baik,
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kotawaringin Barat, 9 Januari 2013
DAFTAR ISI
Halaman judul……………………………………………………………………1
Halaman pengesahan…………………………………………………………2
Halaman motto………………………………………………………………….3
Halaman persembahan………………………………………………………4
Kata pengantar…………………………………………………………………..5
Daftar isi…………………………………………………………………………….6
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………8
BAB II
1)TEKNIK BUDIDAYA JAMBU KRISTAL…………..………………….….9
Pendahuluan………………………………………………………….…9
Iklim dan Tanah………………………………………………………..9
Pembibitan…………………………………………………………….…9
Budidaya…………………………………………………………………..11
Panen…………………………………………………………………….…14
Pasca panen………………………………………………………………14
2)TEKNIK BUDIDAYA TOMAT CERRY……………………………………..15
Pendahuluan……………………………………………………………..15
Iklim dan Tanah………………………………………………………….15
Pemilihan Varietas……………………………………………………..15
Budidaya…………………………………………………………………….15
Panen…………………………………………………………………………17
3)TEKNIK BUDIDAYA SAWI ORGANIK……………………………………………18
Pendahuluan………………….……………………………………………….....18
Jenis Sawi…………………………………………………………………………….18
Syarat Tumbuh……………………………………………………………..……..20
Budidaya……………………………………………………………………………...20
Panen dan pasca panen………………………………………………………..22
9.BAB III PUPUK ORGANIK DAN PESTISIDA ORGANIK…………………….23
Pupuk organik Misi Teknik Taiwan……………………………23
Pupuk organik Intan Walagri…………………………………….24
Pupuk organik urin kelinci……………………………………..…25
Pestisida organik……………………………………………………...27
10.BAB IV PACKING DAN PENGEMASAN ICDF………………………………..28
11.BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………...30
12.BAB VI PENUTUP……………………………………………………………………….31
BAB I
PENDAHULUAN
Praktek Kerja Lapangan (Magang) adalah suatu program D1 Instiper kerja sama dengan PT Astra Agro Lestari. Dilaksanakan pada bulan ke 6 program D1 Instiper. Tujuan pelatihan ini diharapkan siswa dapat menggali ilmu dari perusahaan, kemudian mengembangkan ilmu tersebut di kampus maupun di lingkungan masyarakat dan saat bekerja setelah lulus nanti. Manfaat dari Praktek Kerja Lapangan salah satunya masing-masing peserta akan mendapat berbagai macam pengalaman di lapangan. Pengalaman tersebut bermanfaat saat bekerja setelah lulus nanti.
Negara Indonesia adalah Negara agraris. Terkenal akan kekayaan alam dan tanah subur, merupakan faktor utama dalam bidang pertanian dan perkebunan. Kebutuhan SDA saja tidaklah cukup, harus memiliki SDM yang berimbang agar dapat memanfaatkan potensi alam yang ada di Indonesia. Merupakan salah satu tujuan Praktek Kerja Lapangan ini juga, pelatihan sejak dini sangat baik untuk mengolah pola pikir para peserta agar dapat mengubah masa depan menjadi lebih baik.
Kelapa Sawit (Elaeis Guenensis) adalah jenis tanaman perkebunan yang dibudidayakan secara besar dan luas di Indonesia. Iklim dan cuaca yang cocok bagi kelapa sawit tumbuh subur di Indonesia. Perkebunan Kelapa sawit terbesar adalah di Negara Indonesia.
BAB II
KEGIATAN MASA PEKERJA (WORKERS)
Aktivitas Kegiatan
RAWAT MANUAL
CPT MANUAL
BABAT GAWANGAN
DONGKEL ANAK KAYU
Pengertian
RAWAT MANUAL
Membersihkan piringan, pasar pikul, dan TPH yang ditumbuhi gulma memakai alat manual seperti garuk, babat
CPT MANUAL
Penyiangan di piringan melingkar sampai jari-jari 2,5 m dari pokok. Rumput dan pakis-pakisan yang tumbuh di pohon di cabut bersih sampai setinggi jangkauan tangan.
BABAT GAWANGAN
Babat gawangan dilaksanakan bila pertumbuhan LCC telah meninggi dilakukan hingga tinggi 20-30 cm dari permukaan tanah dan bekas babatan termasuk jangan menutupi piringan atau pasar pikul.
DONGKEL ANAK KAYU
Semua tumbuh yang berkayu termasuk anakan sawit didongkel sampai akarnya keluat dan dikumpulkan pada satu tempat (Khusus Clidemia hirta agar di buang di luar blok dan dimusnahkan)
Semua jenis keladi dan pisangan yang telah didongkel dionggokkan pada satu tempat dan usahakan tidak bersentuhan dengan tanah agar cepat kering dan mati
Tujuan
Menghindarkan persaingan pengambilan unsur hara oleh tanaman
Memudahkan pemanen mengangkut buah (TBS) ke TPH
Memudahkan kegiatan pekerjaan rawat lainnya
Menjaga kebersihan piringan agar bisa terlihat brondolan yang jatuh untuk menentukan buah yang membrondol
Dasar Teori dan Tinjauan Pustaka
Gulma secara subyektif adalah Tumbuhan yang tdk dikehen-daki, tdk diusahakan, belum diketahui manfaatnya, merugikan manusia, tumbuh di tempat dan waktu yang tdk diinginkan manusia
Gulma secara ekologis adalah Tumbuhan yang mempunyai kemampuan khusus untuk menguasai lahan-lahan yang telah mengalami gangguan manusia. Atau Tumbuhan pioner dari suksesi sekunder terutama pada lahan-lahan pertanian
Gulma secara umum adalah Semua jenis tumbuhan yang menimbulkan gangguan pada tempat tertentu terhadap tujuan yang diinginkan manusia
Alat dan Bahan
Garuk
Parang
Cados
Sabit
Prosedur Cara Kerja
Persiapan Sebelum Kerja :
Mengikuti instruksi / arahan tentang wilayah atau areal kerja
Berdoa sebelum kerja
Memakai safety kerja seperti sarung tangan, helm safety / caping
Mengecek alat dan mempersiapkan bahan dalam keadaan siap digunakan
Mengasah alat agar tajam saat digunakan
Urutan Pekerjaan :
Menuju ke wilayah atau areal kerja yang akan dikerjakan
Mulai pekerjaan CPT manual dengan membersihkan / penyiangan rumput dan pakis-pakisan di piringan melingkar sampai jari-jari 2,5 m dari pokok dengan menggunakan garuk
Dongkel anak kayu dengan menggunakan cados (cangkul kecil) atau bisa digunakan dengan sabit, parang
Pada piringan juga dibersihkan dari pelepah yang telah mengelupas, bunga jantan, dengan menggunakan garuk dikumpulkan dan dibuang pada gawangan mati
Bersihkan juga semaian bibit sawit liar yang tumbuh di sekeliling piringan, dan tempat lain dengan cara dicabut langsung sampai akarnya
Setelah selesai kerja :
Cuci alat agar tetap awet, dan apabila akan digunakan lagi sudah dalam keadaan bersih
Cuci anggota badan yang kotor
Kembalikan alat ke tempat semula dengan rapi
Hasil Praktikum
RAWAT MANUAL
- Mandor Pembibing = Nasrodin
- Waktu Pelaksanaan = 27 Nov 2012
- Lokasi = Blok 16
- Jam Kerja = 11.00 – 13.30 WIB
- Item Kerja = CPT Manual, Rawat Gawangan Manual, Dongkel
Anak Kayu
- Hasil Kerja = Membersihkan ± 10 Pokok
- Permasalahan =
1. Membawa alat terlalu banyak 3. Kualitas kebersihan piringan kurang
2. Jenis gulma
- Penyelesaian =
1. Pembawaan alat dibagi 3. Dilengkapi rawat chemist
2. Memakai alat sesuai jenis gulma
Alat Rawat Manual WDM Resam
Berbagai jenis gulma yang ditemukan pada rawat manual ini seperti, gulma
Golongan Gulma Rumputan (Grasses)
Cytococcum Accrescens Ottochloa Nodosa Panicums Repens
Gulma Golongan Daun Lebar (Broad Leaf)
Ageratum Conyzoides Borreria Alata Mikania Micrantha
Pakisan
Dicranopteris Linearis Licopodium Seanum Nephrolepis Bisserata
Anak Kayu
Tetracera Scandens Tuba Roots Melastoma Affine
LCC
Mucuna Cochinchinenses Pueraria Triloba Arachis Pitoi
Contoh data pekerjaan rawat manual
WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM di PT GSPP AAL
Hari Selasa, 27 November 2012 rawat manual PT GSPP Afd.OE Blok 16
Kesimpulan dan Pembahasan
Pekerjaan rawat manual ini dilakukan secara rutin dengan berbagai system dengan pedjadwalan setiap blok, tetapi tidak harus dijadwalkan juga begitu gulma mulai banyak yang tumbuh segera dilakukan rawat manual. Agar tidak menjadi volume yang besar yang akan menyulitkan pekerjaan selanjutnya.
Pada intinya pekerjaan rawat manual ini akn efektif dengan melihat sifat dari jenis-jenis gulma, missal dengan melihat bunga dari gulma yang menghasilkan biji gulma baru, maka bisa dihitung kapan gulma baru akan tumbuh dan bisa dilakukan rawat manual sebe.um tumbuh gulma yang baru.
Aktivitas Kegiatan
RAWAT CPT CHEMIST
CWC (Circle Weeding Chemist)
Path Chemist
TPH
SEMPROT WDC (Weeding Chemist)
Pengertian
RAWAT CPT CHEMIST
serangkaian kegiatan pengendalian gulma pengganggu tanaman utama dengan menggunakan herbisida (bahan kimiawi) ATAU
Mengendalikan gulma yang tumbuh pada piringan, path, dan TPH secara kimia.
CWC (Circle Weeding Chemist)
Mengendalikan gulma yang tumbuh pada piringan dengan jari-jari standar 2m.
Path Chemist
Mengendalikan gulma yang tumbuh pada path/ pasar pikul dengan lebar standar 1,2m.
TPH Chemist
Mengendalikan gulma yang tumbuh pada TPH (3X4 m)
SEMPROT WDC (Weeding Chemist)
Mengendalikan gulma tertentu / khusus seperti gulma Mikania micrantha, Asystasia intrusa.
Tujuan
Menghindarkan persaingan pengambilan unsur hara oleh tanaman
Memudahkan pemanen mengangkut buah (TBS) ke TPH
Memudahkan kegiatan pekerjaan rawat lainnya
Dasar Teori dan Tinjauan Pustaka
Dalam bisnis perkebunan khususnya kelapa sawit yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan ditanam pada areal yang luas dengan bermacam ragam jenis gulma penggangu tanaman, maka dibutuhkan cara pengendalian gulma yang efektif dan efisien.
Taksiran kerugian langsung akibat adanya gulma Imperata cylindrica, Mekania, Hedyotis verticillata, atau Asystasia intrusa dapat menurunkan produksi kelapa sawit sekitar 15 – 20%.
Keuntungan Penggunaan Herbisida :
Penggunaan tenaga kerja yang relatif kecil dibandingkan dengan cara manual,
Menghindarkan kerusakan struktur tanah dan perakaran serta membutuhkan waktu yang relatif singkat.
Berdasarkan beberapa penelitian, penggunaan herbisida pada “Circle Weeding” dapat menghemat biaya sebesar 40% bila dibandingkan dengan cara manual.
Sifat Gulma & Hubungannya dengan Tindakan CHEMIST
Pertumbuhan vegetatif yg begitu cepat
Adanya zat racun pada bagian tertentu dari gulma dan tdk bisa dihilangkan secara manual
Daya penyebaran yang luas dan cepat
Daya saing yang tinggi terhadap tanaman (unsur hara,air,ruang)
Jenis Herbisida yang dipakai secara garis besar dibagi menjadi 2 :
Herbisida Kontak
Herbisida yang membunuh gulma apabila jaringan tanaman terkena langsung dengan herbisida
Bahan aktif herbisida kontak antara lain :
Paraquat - Glufosinate
Ammonium - Bentazum
Sodium Chlorate
Herbisida Sistemik/Translokasi
Herbisida yang membunuh gulma dengan cara masuknya herbisida ke dalam jaringan gulma melalui daun maupun akar, ditranslokasikan ke seluruh jaringan gulma dan mengganggu physiologi gulma sehingga menyebabkan kemarian gulma
Bahan aktif herbisida sistemik antara lain :
2.4-D Amine - Metsulfuron methyl
Fluazifop-butyl - Fluroksipir
Imazapyr
Glyphosate
Alat dan Bahan
Knap Sack Sprayer - Herbisida (Round Up, Lindomin)
Baju safety semprot - Air Bersih
Sarung Tangan - Drum
Masker - Takaran
Helm safety / Caping - Gelas Ukur
Prosedur Cara Kerja
Persiapan Sebelum Kerja :
Mengikuti instruksi / arahan tentang wilayah atau areal kerja
Berdoa sebelum kerja
Memakai safety kerja seperti masker, baju safety semprot, sarung tangan, helm safety / caping
Mengecek alat dan mempersiapkan bahan dalam keadaan siap digunakan
Urutan Pekerjaan :
Menuju ke wilayah atau areal kerja yang akan dikerjakan
Mengisi drum dengan air dan dicampur dengan larutan herbisida (contoh perhitungan dengan kapasitas drum 100 Liter,
yang digunakan herbisida jenis Round-up dengan dosis per knap 15 liter adalah 75 cc larutan,
maka dalam drum dipakai dosis 0,5 liter larutan, yang didapat dari 15 liter air = 75 cc larutan -> dalam 1 liter/ 1000 cc air = 5cc , maka dalam 100000 cc = 500 cc atau dalam 100 liter air = 0,5 liter larutan)
Satu regu semprot biasanya terdiri dari 13-14 orang dengan pembagian tenaga sebagai berikut :
1. 8 orang tukang semprot
2. 4 orang tukang pikul melayani pengisian semprot
3. 1-2 orang petugas pencampur
4. Setelah knap sack diisi, mulai melakukan penyemprotan pada piringan
path, TPH, jalan kontrol, dan sekaligus WDC
Setelah selesai kerja :
Cuci knap sack sprayer agar alat tetap awet, dan apabila akan digunakan tidak terjadi kontaminasi dengan larutan lain
Cuci anggota badan yang terkena cairan semprot, agar tidak terjadi keracunan pada saat makan dan tidak terjadi iritasi pada kulit
Kembalikan alat ke tempat semula dengan rapi
Hasil Praktikum
RAWAT CHEMIST
- Mandor Pembibing = Nasrodin
- Waktu Pelaksanaan = 28 s/d 29 Nov 2012
- Lokasi = Blok 17,21,28,24
- Jam Kerja = 07.00 – 13.30 WIB
- Item Kerja = CPT Chemist, Rawat Gawangan Chemist,
Weeding Chemist, Path Chemist,
Circle Weeding Chemist
- Hasil Kerja = Rawat Chemist ± 10 Jalur
- Permasalahan =
1. Stock Material 3.Tenaga 5. Jenis Gulma
2. Cuaca 4. Alat 6. Air
- Penyelesaian =
1. Stock tersedia (Gudang Central) 4. Dicek kesiapan alat sebelum digunakan
2. Antisipasi membawa alat manual 5. Jenis material yang sesuai
3. Ada cadangan tenaga 6. Hindari pemakaian air keruh
Hasil Pengamatan
Cara kerja yang standar tidak selalu dilakukan pada prakteknya, seperti tentang safety masih banyak pekerja yang tidak memakai masker, sarung tangan. Hal itu terjadi karena tidak disediakan/diberi dari perusahaan.
Untuk pengisian air dan larutan ke knap sack cara standar kurang efektif, karena kelemahannya adalah perlu drum yang tidak ringan untuk dibawa maka perlu juga alat angkutnya, perlu tenaga kerja tambahan yaitu pelangsir air, bisa terjadi air tumpah dari drum karena goncangan, juga tumpah pada saat air dimasukkan ke tangki knap sack. Itu bisa tetap dilakukan pada saat kemarau panjang dan tidak turun hujan, tetapi jika turun hujan maka terdapat cara lain yaitu mengambil air dari rorak yang terdapat airnya dari air hujan, ataupun dari sungai/rawa dengan membawa larutan herbisida di dalam botol, sehingga memudahkan saat pengisian knap.
Jadi masih banyak lagi kejadian pada saat di lapangan berbeda dengan teori yang standar.
WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM di PT GSPP AAL
Hari Selasa, 27 November 2012 rawat Chemist di Afd.OE Blok 22
Hari Rabu, 28 November 2012 rawat Chemist di Afd.OE Blok 17, 21
Hari Kamis, 29 November 2012 rawat Chemist di Afd.OE Blok 28, 24
CONTOH DATA PEKERJAAN RAWAT CHEMIS
Foto Kegiatan Rawat Chemist
CMC (Circle Weedig Chemist) Path Chemis
TPH Chemist WDC (Weeding Chemist)
Kesimpulan dan Pembahasan
Keberhasilan sebuah pekerjaan tidak terlepas dari perencanaan yang benar dan matang begitu pula sebaliknya,
Perencanaan yang benar dianggap telah menyelesaikan 50% pekerjaan.
Dalam perencanaan pekerjaan hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :
a. Rotasi pekerjaan
b. Luasan ( fisik ha ) yang akan dikerjakan
c. Spesifikasi & SOP pekerjaan
d. Kebutuhan Tenaga kerja (Norma hk/ha)
e. Kebutuhan material (Norma bahan/ha)
f. Jenis alat yang digunakan
g. Jenis material.
h. Organisasi
Judul kegiatan
KALIBRASI PENYEMPROTAN
Pengertian
KALIBRASI PENYEMPROTAN adalah pengukuran alat semprot, cara kerja, penggunaan herbisida , dan air yang standar
Tujuan
Agar dosis herbisida tepat anjuran
Pemakaian air tidak boros
Prestasi kerja tercapai
Kematian gulma merata dan tuntas
Alat dan Bahan
Knap sack sprayer
Gelas ukur
Ember
Stopwatch
Alat Tulis
Cara Kerja
Menentukan Flow Rate (F), yaitu volume larutan yang keluar dari nozzle dalam waktu tertentu (Ltr/menit)
Mengukur kecepatan jalan (m/detik atau m/menit)
Mengukur Lebar semprotan (m)
Perhitungan 1
CARA MENCARI DOSIS YANG DIBUTUHKAN PER ALAT SEMPROT
Dosis Round-Up yang direkomendasikan untuk gulma alang-alang adalah 3 Lt/Ha, Volume semprot 600 Ltr/Ha
Dosis per Knap Sack
= 3 Lt/Ha : 600 Lt/Ha X 15 Ltr
= 0,075 Liter
= 75 cc / Knap Sack
Konsentrasi Larutan
= 75 cc : 15000 cc X 100%
= 0,5 %
Dosis Lindomin yang direkomendasikan untuk gulma alang-alang 3 Lt/Ha, Volume semprot 900 Ltr/Ha
Dosis per Knap Sack
= 3 Lt/Ha : 900 Lt/Ha X 15 Lt
= 0,05
= 50 cc
Konsentrasi Larutan
= 50 cc : 15000 cc X 100%
= 0,33 %
Perhitungan 2
Hasil Kalibrasi terhadap nozzle biru debitnya : 1.2 Lt/Menit dan lebar semprotnya adalah 1.6 meter. Jika kebutuhan larutan adalah 600 Lt/Ha dan Dosis herbisida nya adalah 3 Lt/Ha serta kapasitas sprayer adalah 15 liter, maka :
Kecepatan Jalan penyemprot adalah :
10000 m² : 1.6 m
600 Lt : 1.2 Lt/Mnt
= 6250 m / 500 menit
= 12.5 m / menit
Konsentrasinya adalah :
3 Lt : 600 Lt X 100%
= 0.5 %
Dosis CPT :
Data hasil kalibrasi alat (solo spayer kapasitas 15 liter) adalah sebagai berikut :
1. Debit air/menit = 1200 cc/menit
2. Luas bidang semprot = 45 m2/menit (panjang = 30 m,lebar = 1.5m)
Ditanya :
1. Berapa kebutuhan air per ha untuk mengerjakan cpt
2. Berapa Konsentrasi per kep solo sprayer
Jawab :
Mencari Luas EFEKTIF CPT :
1. Dosis cpt = 0.35 liter/ha
2. Jari – jari piringan = 2 m
3. Panjang pasar pikul = 625 m, lebar = 1.2 m
4. Tph (3 x 4)m = 1.5 bh/ha
Untuk mengetahui kebutuhan air CPT Efektif per ha terlebih dahulu harus dihitung :
a. Menghitung luas piringan = ת.r2
= 3.14 x (2m)2
= 3.14 x 4 m2
= 12.57 m2
luas piringan per ha = 7,065 m2 x sph
= 12.57 m2 x 136
= 1709,52 m2
b. Menghitung luas pasar pikul = panjang x lebar
= 625 m x 1.2m
= 750 m2
c. Menghitung luas TPH = ( 3 x 4 )m x 1.5 bh
= 18 m2
Maka luas CPT ( C + P + T ) = 1709,52 m2 + 750 m2 + 18 m2
= 2477.52 m2
= 2477.52 X 100 %
= 24.77 %
= 25 %
1.Kebutuhan air untuk cpt efektif = Debit air/luas bidang (hasil kalibrasi)
1200 cc/menit :
45 m2/menit
= 26,67 cc/m2
= 26,67 cc/m2 x 2477.52 m2
= 66.075,46 cc/ha = 66 liter/ha cpt
1 kep / 15 liter = 66 : 15 = 4.4 kep
2. Konsentrasi per kepp = Dosis cpt/Volume Air cpt
0,35 liter/ha : 66 liter/ha
= 0,0053 liter/liter
= 5,3 cc/liter
= 5,3 cc x 15 = 79,5 cc/kep
Hasil Pengamatan
Untuk penyemprotan spot, nozzel yang dipergunakan :
1. Nozzel cone (hollow/solid)
2. Flathfan dengan sudut semprotan yang sempit
Untuk CPT dan gawangan
Pemakaian jenis nozzel tergantung pada lebar piringan yang diinginkan.
Lebar semprotan (swatch wide) untuk tiap jenis polijet ICI nozzel adalah :
DATA PRAKTIKUM DI PT GSPP Afd. OE
Pada hari Rabu, 5 Desember 2012 di Blok 20
Hasil Praktikum
Kalibrasi Sprayer
- Mandor Pembibing = Nasrodin
- Waktu Pelaksanaan = 5 Des 2012
- Lokasi = Blok 20
- Jam Kerja = 07.00 – 13.30 WIB
- Item Kerja = Kalibrasi Sprayer / menit, Kalibrasi
Sprayer / kep
- Hasil Kerja = Alat knep sack solo sprayer
Kalibrasi Sprayer / menit Penyemprotan 1 kep :
Noozle Biru = FR 1200 cc/mnt, SPH Afd EO = 128 pokok
Noozle Merah = FR 875 cc/mnt 1 kep = 30 pokok
Dalam 1 Ha = 128/30
= 4.2 kep/ha
Pembahasan dan Kesimpulan
Untuk kalibrasi hasil nya mungkin bisa berbeda dengan standar, karena itu tergantung pada tenaga penyemprot yang memiliki kemampuan berbeda.
Judul Kegiatan
Pemupukan / Penaburan tankos
Pengertian
Tankos adalah limbah dari TBS yang sudah diproses / diambil minyaknya di PKS
Tujuan
Memperbaharui sumber daya alam
Menyuburkan tanah
Menambah unsur hara
Memperbaiki struktur tanah
Dasar Teori dan Tinjauan Pustaka
Manfaat Pupuk Organik
Memperbaiki sifat kimia tanah.
Kapasitas tukar kation (KTK) dan ketersediaan hara meningkat dengan penggunaan bahan organik. Asam yang dikandung humus akan membantu meningkatkan proses pelapukan bahan mineral.
Memperbaiki sifat fisik tanah
Warna tanah dari cerah akan berubah menjadi kelam. Hal ini berpengaruh baik pada sifat fisik tanah. Bahan organik membuat tanah menjadi gembur dan lepas-lepas, sehingga aerasi dan pengatusan dakhil menjadi lebih baik serta lebih mudah ditembus perakaran tanaman.
Pada tanah yang bertekstur pasiran, bahan organik akan meningkatkan pengikatan antarpartikel dan meningkatkan kapasitas mengikat air.
Memperbaiki sifat biologi tanah
Bahan organik akan menambah energi yang diperlukan kehidupan mikroorganisme tanah.
Tanah yang kaya bahan organik akan mempercepat perbanyakan fungi, bakteri, mikro flora dan mikro fauna tanah lainnya (Sutanto, 2002).
Alat dan Bahan
Angkong
Tankos
Gancu
Sarung tangan
Helm Safety / caping
Prosedur Cara Kerja
Persiapan Sebelum Kerja :
Mengikuti instruksi / arahan tentang wilayah atau areal kerja
Berdoa sebelum kerja
Memakai safety kerja seperti sarung tangan, helm safety / caping
Mengecek alat dan mempersiapkan bahan dalam keadaan siap digunakan
Urutan Pekerjaan :
Menuju ke wilayah atau areal kerja yang akan dikerjakan
Ambil tankos dengan menggunakan gancu kemudian ditata menumpuk disusun rata pada angkong agar tidak terjatuh saat pengangkutan
Jalankan angkong yang telah berisi tankos melewati pasar pikul ke tempat penaburan, penaburan dilakukan dari pinggir jalan CR ke pasar tengah. Penaburannya 1 rit kurang lebih 1 path 2 jalur ada sekitar 30 plong, Pertama kali ditabur yaitu pokok sawit dekat dengan pasar tengah.
Tankos ditabur tiap plong dari pokok ke pokok dengan tonase 1 ha 20 ton dengan ukuran plong 2x2m, penataan / penyusunan tankos 1 lapis, dikarenakan jika lebih maka potensi mengundang kumbang tanduk.
Rata-rata tiap plong 2m² / 160 Kg
Ukuran 1 rit (4,8 ton) / 1 Hk / 30 plong / 0,24 Ha
Tankos akan mulai melapuk sekitar 2 minggu setelah penaburan
Setelah selesai kerja :
Cuci alat agar tetap awet, dan apabila akan digunakan lagi sudah dalam keadaan bersih
Cuci anggota badan yang kotor
Kembalikan alat ke tempat semula dengan rapi
Hasil Pengamatan
Dalam 1 Ha = 20 ton / kurang lebih 4 rit
1 rit = 4,8 ton
1 Ha = 4 jalur = 2 path
Ket :
Untuk 4,8 ton = 4800Kg dibagi / plong nya 160 kg = 30 plong / pokok, 1 ha perlu 4 rit, kekurangan 0,8 diisi pada pada pengiriman berikutnya.
Ukuran 1 rit (4,8 ton) / 1 Hk / 30 plong / 0,24 Ha
Catatan : 1ha dibagi 4 rit ada 0,25 ha dengan catatan 0,25 ha belum dipotong adanya rawa, pasar kontrol untuk jalan EMDEX (mesin pemupukan), 1 polng di pinggir jalan CR. Jadi realnya secara di lapangan 1 ha = 4 rit = 0,24 Ha
CONTOH LAPORAN PENABURAN TANKOS
FOTO KEGIATAN PENABURAN TANKOS
Pengambilan dan penataan tankos di angkong
Kegiatan penataan tankos
Penyusunan / penataan tankos 1 lapis ukurannya 2x2 m
Kesimpulan dan Pembahasan
Waktu praktikum
Pada hari jumat, 30 November 2012 PT GSPP Afd. OE pada blok 13 jalur 63 dan 70
Penaburan / pemupukan tankos ini bermanfaat bagi tanah, untuk menambah unsur hara, memperbaiki struktur tanah, dll
Judul Kegiatan
Pruning
Pengertian
Menjaga atau mengatur jumlah pelepah dipokok sesuai kebutuhan pada tingkat umur tanaman dengan cara membuang pelepah yang tidak berguna lagi bagi tanaman
Tujuan
Menjaga suplai hara dan air tidak terus berlangsung kepada jaringan pelepah yang tidak produktif lagi, sehingga mendorong pertumbuhan vegetatif tanaman.
Memudahkan pekerjaan panen dan perawatan
Menjaga brondolan tidak menyangkut di ketiak daun
Menjaga kelembaban agar tidak mempercepat perkembangan hama/penyakit
Meningkatkan efektifitas penyerbukan (Pollination)
Dasar Teori dan Tinjauan Pustaka
Kriteria Prunning pada tanaman kelapa sawit
Alat – alat Prunning sesuai dengan umur tanaman
Pelaksanaan Pruning
Pruning Pasir / Tunas Pasir
Pruning pasir dilakukan satu kali pada tanaman umur 2,5 tahu, atau tanaman yang akan menuju TM
Pemotongan pelepah harus rapat ke pangkal batang dengan menggunakan dodos kecil (lebar mata ± 8 cm)
Pelepah yang dibuang adalah pelepah lingkaran pertama dan kedua, dengan ketinggian dari permukaan tanah tidak lebih dari 15 cm
Pelepah yang sudah dipotong di susun rapi di gawangan mati
Pruning Selektif
Pruning selektif dilakukan pada tanaman yang berumur 3,5 s/d 4 tahun, atau tinggi tanaman telah >90 cm dari permukaan tanah
Pelepah yang dipotong adalah pelepah yang lebih dari songgo tiga dari buah terendah
Pemotongan pelepah harus rapat ke pangkal batang, dilakukan dengan menggunakan dodos besar (lebar mata ± 12 cm)
Pelepah yang sudah dipotong dan sampahnya di susun rapi di gawangan mati
Pruning Periodik
Dilakukan pada tanaman yang tingginya sudah mencapai > 4 meter. Untuk tanaman yang tingginya 4 meter, alat yang digunakan adalah dodos besar ( lebar mata ± 12 cm. Sedangkan untuk tanaman yang tingginya di atas 4 meter alat yang digunakan egrek.
Dilakukan pemotongan terhadap pelepah yang tidak produktif. Pemotongan rapat ke batang dengan bidang tebasan yang menyerupai tapak kuda, arah keluar membentuk sudut 30 derajat dengan garis horizontal
Pelepah yang sudah di pruning, selanjutnya di potong menjadi dua bagian dan di susun rapi di gawangan mati dengan bagian pucuk pelepah letaknya di bawah dan bagian pangkal letaknya diatas. Untuk areal yang berlereng (kemiringan > 11 derajat ) penyusunan pelepah sejajar kontur (memotong lereng tegak lurus)
Pohon dibersihkan dari tumbuhan epifit degan menggunakan egrek atau parang babat kemudian dibuang di gawangan mati.
Sisa-sisa pruning seperti bekas bunga jantan yang jatuh, agar diletakkan di dekat pangkal batang kelapa sawit.
Hasil Pengamatan
Data hasil Praktikum di PT GSPP Afd. OE
Pada hari Selasa, 4 Desember 2012 melakukan pruning di blok 24 jalur 4,5,6,7
Melakukan perhitungan waktu pruning dari menurunkan pelepah sampai menyusun pelepah pada gawangan mati, hasil nya :
72 detik
107 detik
64 detik
32 detik
Di dapat rata-rata pemanen menurunkan dan menyusun pelepah adalah 275/4 = 69 detik atau 1 menit 9 detik / pokok
Contoh Laporan Kegiatan Pruning
Kesimpulan dan Pembahasan
Kegiatan pruning di PT GSPP Afd. OE tanaman Kelapa sawit nya telah masuk umur > 10 tahun pada TM 13, maka kegiatan pruning yang dilakukan adalah dengan alat egrek. Sasaran yang di pruning adalah Pelepah kering dan Pelepah sengkleh karena bekas kena egrek dari pemanen yang tidak diturunkan.
Judul Kegiatan :
DETEKSI RUTIN EWS
Waktu dan Tempat Pelaksanaan :
PT GSPP Afd. OE Blok 12
Pengertian :
EWS adalah suatu system yang dilakukan sedini mungkin untuk memonitoring / memantau keberadaan OPT pada pokok-pokok sampel yang telah ditentukan, dilakukan secara tertib, sistematis, dan berkesinambungan
Tujuan :
Untuk dapat mengetahui sedini mungkin keberadaan jenis OPT, tingkat populasi, stadia OPT, kondisi, pola, intensitas, luas, dan kategori serangan OPT di lapangan
Alat dan Bahan :
Jadwal Pengamatan
Peta Blok
Egrek
Form Pengamatan
Dasar Teori :
Rotasi Deteksi (EWS) ada 3 jenis :
Deteksi Rutin (DR) -> 1 Bulan sekali pada semua blok
Deteksi Spesial (DS) -> Dilakukan kalau ada serangan cukup besar
Deteksi Ulang (DU) -> Dilakukan setelah pengendalian
Cara Kerja :
Titik sampel pertama ditetapkan pada pokok ke- 3 dan baris ke -3
Interval TS selanjutnya :
Jumlah pokok dalam baris – 6 dibagi n – 1
n : jumlah TS dalam baris
32 – 6 dibagi 3 – 2 = 13 pokok
Letak TS terdapat pada pokok ke 3, 16, 29
Interval BS selanjutnya :
Jumlah baris dalam blok – 6 dibagi m – 1
m : jumlah BS dalam blok
125 – 6 dibagi 10 – 1 = 13 baris
Jadi baris sampel adalah baris ke : 3, 16, 29, 42, 55, 68, 81, 94, 107, dan baris ke 120
Penentuan Pokok Sampel (PS)
Pokok sampel (PS) yang diamati adalah selain Titik Sampel (TS) juga diamati tanaman sekeliling TS yang ada di lingkaran I dan II
Pada PS-PS yang ada di lingkaran I (6 pokok) diberi tanda O dengan cat warna putih dan diberi nomor 1 s/d 6, sedangkan untuk PS di lingkaran II (12 pokok) diberi no 7 s/d 18. Searah jarum jam yang dimulai dari pokok sebelum TS dari arah Selatan ke Utara
Pada setiap PS hanya diambil satu pelepah saja yaitu di pilih dari pelepah no.8-16 dan atau yang gejala serangan atau populasi ulatnya terbanyak
Pokok sampel yang diambil / dipilih pada rotasi ke-1 di pilih satu PS yang ada di lingkaran I yang gejala serangan terberat atau yang populasi ulat apinya terbanyak. Pada pengamatan rotasi ke- 2 di pilih satu pokok yang akandiamati dari 5 pohon sisanya pada lingkaran I yang gejala serangan / ulat apinya terbanyak. Pada rotasi ke – 3di pilih satu pokok dari 4 PS sisanya si lingkaran I dst, dan pada rotasi ke – 6 diambil satu pelepah untuk diamati ulatnya pada PS terakhir yang ada lingkaran I. Pada rotasi ke 7 s/d ke18 pengambilan PS beralih ke pokok-pokok yang ada di lingkaran II, dengan cara yang sama seperti pada pengambilan PS di lingkaran I.
Penetapan BS, TS, dan penomoran TS selalu berulang untuk setiap blok-nya yaitu selalu dimulai dari no. 1
Penghitungan selang 13 pokok dan selang 13 baris serta pemberian nomor pada setiap TS yang dimulai dari 1,2,3,4, dst, langsung berlanjut ke BS berikutnya dengan mengikuti gerak yang disesuaikan dengan jurusan tanam sebagai berikut :
Arah Gerakan Pelaksanaan EWS
Cara Pengamatan EWS
PS yang dipilih adalah PS yang paling banyak ditemukan gejala baru serangan ulat pemakan daun atau yang diperkirakan populasi ulat pemakan daun paling banyak
Setiap PS yang terpilih diamati gejala serangan baru ulat pemakan daun atau populasinya pada semua pelepah, selanjutnya di pilih satu pelepah saja yang paling banyak gejala baru serangan ulat pemakan daun atau paling banyak populasinya
Pada tanaman TBM cukup dengan merundukkan pelepah dengan galah/kait, sedangkan untuk tanaman yang sudah tinggi atau TM pelepah yang di pilih harus diturunkan dengan di potong menggunakan egrek
Mengamati jenis ulat pemakan daun dan menghitung populasi ulatnya, kepompong dan telur (yang dihitung harus hidup. Diamati juga jenis dan ukuran ulat yang dominan. Semua hasil pengamatan dimasukkan ke dalam Form I.
Apabila populasi ulat tinggi (100-200 ulat per pelepah), pengamatan cukup dilakukan pada satu sisi pelepah saja dan hasilnya dikalikan 2, Jika diperkirakan populasi ulat > 200 ulat per pelepah, maka pengamatan dilakukan pada selang 10 anak daun pada 2 sisi pelepah daun kemudian hasilnya dikalikan 10
Setiap hasil dari EWS direkap dan dilaporkan kepada ka. Afdeling untuk dianalisa, ditindaklanjuti dan dilaporkan ke kantor besar
Paling lambat H+1 data EWS harian sudah diinput oleh bagian data center kebun dan di kirim ke data center HO
Deteksi dilakukan oleh petugas yang sama, baik sebelum maupun sesudah pengendalian, tetapi jika terlalu banyak blok yang dilakukan deteksi ulang dan tenaga deteksi tidak mencukupi bisa dilakukan oleh tenaga yang sudah terdidik sebelumnya.
Penetapan Batas Kritis dan Kategori Serangan
Batas Populasi Kritis
Kategori Serangan
Serangan Ringan = <25% dari batas kritis
Serangan Berat = > 25 % dari batas kritis
Serangan Sedang = Diantara Ringan-Berat
Hasil Pengamatan :
Kesimpulan
Sistem pengendalian dengan cara fogging, penyemprotan dengan Solo sprayer, Infus Akar, Kutip kepompong
Judul Kegiatan
Sensus pohon (pokok)
Taksasi Produksi
Pengertian
Sensus pohon adalah kegiatan menghitung jumlah pokok (sensus pokok)
Taksasi Produksi adalah Estimasi perkiraan produksi hari esok dengan melakukan sensus pada buah matang untuk mendapatkan angka kerapatan panen (AKP) %
Tujuan
Sensus pokok
Mempermudah taksasi potensi produksi (lapangan)
Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan perhitungan kebutuhan pupuk
Taksasi Produksi
Taksasi Harian
Mengetahui potensi buah yang ada untuk keesokan harinya
Taksasi Mingguan
Mengetahui potensi buah yang ada untuk minggu depan
Taksasi Bulanan
Mengetahui potensi buah yang ada untuk 1 bulan kedepan
Dasar Teori dan Tinjauan Pustaka
Sensus Pokok sama pengertiannya dengan inventaris pokok, yaitu kegiatan menghitung jumlah pokok (sensus pokok)bdalam periode tertentu yang biasanya ilakukan 1-2 tahun sekali. Hasil pencatatan biasanya ditulis dalam kartu blok berisikan : pokok produktif, pokok sisipan, pokok mati, dan pokok abnormal. Berdasarkan data dalam kartu blok dapat diperoleh informasi perubahan jumlah pokok, misalnya berkurang karena mati (disebabkan oleh apa), atau bertambah karena dilakukan penyisipan
Taksasi produksi yaitu ada 3 macam, taksasi bulanan, taksasi mingguan, taksasi harian. Taksasi bulanan yaitu taksasi yang dilakukan setiap bulan sekali guna mengetahui potensi buah yang ada untuk 1 bulan kedepan. Taksasi mingguan taksasi yang dilakukan untuk mengetahui potensi buah yang ada untuk minggu depan. Taksasi harian, taksasi yang dilakukan setiap hari guna untuk mengetahui potensi buah yang ada untuk keesokan harinya. Taksasi dilakukan setiap hari oleh mandor panen
Alat dan Bahan
Alat tulis (Bolpoint)
Buku Tulis (Buku Harian Mandor)
Prosedur Cara Kerja
Berdoa sebelum bekerja
Persiapkan alat dan bahan untuk digunakan
Menuju ke areal blok yang akan di sensus dan taksasi produksi
Masuk ke dalam salah satu jalur untuk dihitung pohon yang hidup, dan yang mati. Lakukan sampai dapat 1 Ha / 2 path / 4 jalur. Catat hasilnya
Taksasi produksi, lakukan start dari arah barat ke timur. Standart untuk taksasi adalah 6 path. Untuk mewakili dari 1 blok / wilayah diambil path no 5, 15, 25, 35, 45, 55 (di dapat dari 10% 1 blok)
Catat hasil janjang buah merah yang ditemukan, catat jumlah pokok sampel, untuk dihitung AKP dan mencari tonase
Hasil Pengamatan
Contoh Pengambilan Taksasi
Afd. Eko blok 27 :
Jumlah pokok / blok = 3578
BJR = 22,3
Pokok sampel per baris = 63 x 4 = 252
Jumlah janjang = 13+4+7+4 = 28
0E 27 AKP = Jumlah janjang / pokok sampel x 100%
= 28/252 X 100%
= 11 %
Taksasi Produksi = AKP X Jumlah pokok dalam 1 blok
= 11% X 3587
= 394 Janjang
Tonase = Jumlah TBS X BJR
= 394 X 22,3
= 8786,2 Kg
Pokok Sample = 10% X jumlah pokok dalam 1 blok
= 10% X 3587
= 359 Pokok
Jumlah pokok sample = 1 path = 2 jalur = 65 pokok
= 359 / 65 pokok = 6 path
Jumlah path dalam 1 blok = 1000 / 9 = 33 path x 2 = 66 path / blok
Kesimpulan dan Pembahasan
Waktu Praktikum
Pada hari sabtu, 1 Desember 2012 PT GSPP Afd. OE pada blok 27
Sensus pokok dilakukan untuk mempermudah pada saat melakukan taksasi panen.
Taksasi produksi harian wajib dilakukan oleh mandor panen sehari sebelum panen atau H-1, dan divefikasi oleh mandor 1 atau Ka. Afdeling, untuk memberi target produksi kepada mandor panen. Dengan demikian diharapkan sedikit mungkin terjadinya penyimpangan produksi harian (maksimal kurang lebih 2%).
Sistem panennya adalah panen tuntas, yaitu 1 seksi harus seesai dalam 1 hari
Budaya kontrol harus berjalan secara konsisten, mulai dari level mandor sampai level Administratur, guna menjamin bahwa semua proses paen di lapangan dilaksanakan dengan baik dan benar
Judul Kegiatan
Melakukan Panen
Pengertian
Proses penurunan buah sawit yang telah memenuhi kriteria
Dasar Teori
Kriteria Buah Matang :
Buah yang berwarna merah orange dan telah membrondol secara alamiah sebanyak 30 di piringan
Buah gila juga dipanen meskipun belum membrondol tapi sudah berwarna merah
Buah virescens (matang berwarna kuning
Rotasi dan Seksi Panen
Rotasi panen ditetapkan 6/7 (6 hari panen 1 hari libur)
Seksi panen adalah luasan areal yang akan dipanen dalam 1 hari.
Seksi panen dibuat sesuai rotasi yang telah ditentukan.
Seksi panen bisa juga diartikan luasan areal kebun produktif yang harus selesai dipanen dalam satu hari.
Alat panen
Dodos
Egrek
Batu asah
Gancu Panen
Karung
Sepatu safety
Helm
Pelaksanaan Panen
Tenaga pemanen berdasarkan kerapatan panen, produktivitas pemanen, dan topografi
Ancak ditentukan
Ancak Tuntas
Panen dengan dodos, harus menjaga songgo dua
Panen menggunakan egrek songgo satu
Pelepah disusun rapi di gawangan mati
Tandan buah dipotong “V” (Cangkem Kodok) 2cm
Disusun berderet 5 tandan/baris pada TPH
Brondolan harus dikutip bersih
Pemanen diwajibkan mengisi kupon pemanen
3 brondolan di piringan -> 1 poin -> kena denda
Perhitungan Kegiatan Panen
Mencari Kebutuhan Tenaga Pemanen
Kebutuhan Pemanen 1 Afdeling :
Norma HK PEMANEN : 0.07 Hk/Ha/Hari
(Berdasarkan kemampuan pemanen)
Yang didapat dari perhitungan
1 tahun = 365 hari
1 tahun efektif kerja = 25 hari x 12 bulan = 300 hari
Seksi 6/7 = 6 hari tiap bloknya
Kemampuan pemanen = 3 Ha/Hari
Rumus = 1 th/1th efektif kerja/seksi/kemampuan pemanen
= 365 hari / 300 hari / 6 hari / 3 ha
= 1.2 hari / 6 hari / 3 ha
= 0.2 hari / 3 ha
= 0.067 Hk/Ha/Hari
= 0.07 Hk/Ha/Hari
Jadi, untuk mencari Kebutuhan Pemanen 1 Afdeling :
Luas Areal Afd. OE = 969.61
Norma Pemanen = 0.07
Rumus = Luas areal x norma pemanen
= 969.61 x 0.07
= 67.87
= 68 Pemanen
Mencari Jumlah Pemanen / hari
Mencari Tonase (OE 1)
Janjang = 597
BJR = 21.9
Tonase = Janjang x BJR
= 597 x 21.9
= 13074 Kg
= 13.074 Ton
Mencari AKP (OE 1)
Janjang = 597
Jumlah pkk = 2985
AKP = Janjang / Jumlah Pokok x 100 %
= 597 / 2985 x 100 %
= 20 %
Mencari Luas Ancak (OE 1)
AKP = 20
Basis = 60 Janjang
SPH = 128 pokok
Luas Ancak = Basis:AKP:SPH
= 60:20/100:128
` = 2.3 Ha / Hk
Mencari Kebutuhan Pemanen (OE 1)
Luas Total Areal Panen = 6 blok = 137.17 Ha
Rotasi Panen = 6 Hari
Luas Ancak = 2.3 Ha/Hk
Kebutuhan Pemanen = Luas Total / Rotasi / Luas Ancak
= 137.17 / 6 / 2.3
= 9.9
= 10 Hk/Hari/Blok
Kegiatan : Mandor Panen Wilayah 1 Afd. OE PT GSPP
Mandor Pembimbing : Junaedi
Hari Tanggal : Hari Senin, 24 Desember 2012
Jam : 06.00 – 17.00 WIB
Lokasi : Blok 18, 15, 12
Laporan Harian Mandor
Rabu, 09 September 2015
Prakerin di PT GSPP
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
BalasHapusKepada Yth,
PERUSAHAAN
DI TEMPAT
Up : HRD Keuangan
Perihal : Penawaran Penerbitan Bank Garansi & Asuransi,
Tanpa Agunan, (Non Collateral)
Bersama ini Kami ingin memperkenalkan diri, bahwa PT. MITRA KAUR PERMAI adalah Perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Penerbitan Jaminan Bank Garansi dan Asuransi Tanpa Agunan (Non Collateral), Proses Cepat, Bisa dicek Keabsahanya dan Polis Di Jamin kami antar.
Jenis jaminan yang kami terbitkan yaitu sbb:
1.Jaminan Penawaran ( Bid Bond )
2.Jaminan Pelaksanaan ( Peformance Bond )
3.Jaminan Uang Muka ( Advance Payment Bond )
4.Jaminan Pemeliharaan ( Maintenance Bond )
5.Jaminan pembayaran akhir tahun ( SP2D )
Jenis jaminan Asuransi kami terbitkan antaranya sbb:
• PT. Asuransi ASKRINDO
• PT.Asuransi JASINDO
• PT.Asuransi ASEI
• PT.Asuransi SINARMAS
• PT.Asuransi JAMKRINDO
• PT.Asuransi ASKRIDA
• PT.Asuransi BUMIDA
• PT.Asuransi ACA
• PT.Asuransi MEGA PRATAMA
• PT.Asuransi BOSOWA PERISKOP
• PT.Asuransi RAYA
• PT.Asuransi BERDIKARI
• PT.Asuransi RAMAYANA
* PT.Asuransi REKAPITAL
Jenis Bank Garansi Kami terbitkan sbb:
* Bank Mandiri
* Bank BRI
* Bank BNI
* Bank BTN
* Bank SYARIAH BUKOPIN
Syarat - syarat penerbitan Bank Garansi dan Asuransi adalah sebagai berikut :
* Membuat surat permohonan Bank Guarantee / Surety Bond
* Melampirkan Company profil / Biodata prusahaan lengkap
* Melampirkan laporan keuangan ( neraca laba/rugi ) 2 tahun terakhir
* Melampirkan photo cofy undangan lelang /SPK/P.O/RKS & Surat kontrak lainya
Demikianlah penawaran ini kami sampaikan, semoga ini merupakan awal kerjasama yang baik dan berkesinambungan dimasa yang akan datang. Sambil menunggu konfirmasi Fwd: Penawaran Penerbitan Bank Garansi dan Asuransi Tanpa Agunan (Non Collateral )nya saya ucapkan terimakasih.
Berikut Di Bawah ini saya lampirkan
Proposal Penawaran Penerbitan Bank Garansi dan Asuransi Tanpa Agunan (Non Collateral).
Hormat kami,
PT. MITRA KAUR PERMAI
office:Jl.cipinang bunder 4 no12c jakarta timur
From :SEFRIAWAN
Contact :082111372984
E-Mail :sefriawanfebryanto2523@gmail.com